Desain Produk

Praktisi Mengajar 2023: Despro ITTP X UX Designer Telkomsel

Pendidikan tinggi adalah wadah penting bagi para mahasiswa untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka. Tidak hanya bergantung pada materi pelajaran di dalam buku, tetapi juga pada pengalaman dunia nyata yang dibawa oleh praktisi di lapangan. Sebagai langkah progresif, kegiatan “Praktisi Mengajar” dalam mata kuliah Design Thinking telah menghadirkan kesempatan berharga bagi mahasiswa semester genap angkatan 2022 untuk menjelajahi konsep-konsep kreatif dalam pengembangan produk dan layanan. Dalam mata kuliah Design Thinking yang dipandu oleh dosen pengampu, Emmareta Fauziah, M.Ds., dan dibantu oleh Ahmad Arida, seorang profesional desainer UX, terbentuklah semangat inovasi dan kolaborasi.

Menelusuri Mata Kuliah Daring yang Inspiratif

Kegiatan “Praktisi Mengajar” telah mengambil pendekatan dengan menghadirkan Ahmad Arida, seorang praktisi dalam desain pengalaman pengguna (UX), untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa. Sebagai desainer UX yang berpengalaman, Arida membawa perspektif yang unik dan kreatif ke dalam kelas. Dalam mata kuliah Design Thinking, mahasiswa diperkenalkan pada kerangka kerja yang kuat untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan pendekatan yang inovatif.

Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui enam kali pertemuan yang intens. Dengan bimbingan Arida, mahasiswa diajak untuk memahami setiap tahap dalam proses Design Thinking:

  • Empati: Memahami pengguna melalui wawancara, observasi, dan empati untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan mereka.
  • Definisi: Merumuskan masalah yang akan dipecahkan, mengarahkan perhatian ke arah yang benar.
  • Ideasi: Menghasilkan ide-ide kreatif dalam sesi brainstorming yang mendorong berpikir di luar kotak.
  • Prototyping: Mengubah ide-ide menjadi bentuk visual yang dapat diuji dan dinilai.
  • Pengujian: Menguji prototipe dengan pengguna untuk mengidentifikasi potensi perbaikan.

Manfaat yang Dihasilkan

Menghadiri mata kuliah Design Thinking bersama Ahmad Arida membawa manfaat besar bagi para mahasiswa. Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang desain berfokus pengguna, tetapi juga mengalami secara langsung bagaimana konsep-konsep teoritis dapat diterapkan dalam situasi nyata. Pada akhir perjalanan pembelajaran, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menerapkan semua yang telah mereka pelajari melalui presentasi kelompok. Mereka mengambil konsep produk inovatif yang dirancang selama proses Design Thinking. Presentasi ini menjadi bukti riil bagaimana konsep teoritis dapat diterjemahkan menjadi solusi nyata yang mampu mengatasi tantangan dunia nyata. Kegiatan ini telah memungkinkan para mahasiswa untuk mengasah keterampilan kritis, analitis, dan kreatif mereka, sambil memahami pentingnya kerjasama dalam dunia desain.

Melangkah ke Masa Depan dengan Inspirasi Design Thinking

Dalam enam kali pertemuan daring yang mewakili tantangan adaptasi dalam pembelajaran saat ini, para mahasiswa telah mengalami perjalanan yang penuh inspirasi. Pada bulan Mei hingga Juli 2023, mereka telah belajar bagaimana menggabungkan empati, inovasi, dan pengujian dalam menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mereka telah membuka jendela ke dunia Design Thinking melalui pandangan dan pengalaman yang diberikan oleh Ahmad Arida, seorang praktisi yang berdedikasi. Seiring dengan perkembangan dan perubahan di dunia teknologi dan desain, keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ini akan membekali mahasiswa dengan kemampuan yang berharga untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.